Langsung ke konten utama

Bagaimanakah peran BPUPKI dan PPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan? Coba diskusikan dengan teman-temanmu, kemudian buatlah laporan singkat tentang pembentukan dasar negara dan perumusan Pancasila sebagai dasar negara dalam lima lembar kertas folio!

Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI
Kurikulum 2013
Edisi Revisi 2017
Sejarah Indonesia Kelas 11 Semester 2 Bab 5 Latih Uji Kompetensi Halaman 71
Bagaimanakah peran BPUPKI dan PPKI dalam mempersiapkan  
kemerdekaan? Coba diskusikan dengan teman-temanmu, kemudian 
buatlah laporan singkat tentang pembentukan dasar negara dan 
perumusan Pancasila sebagai dasar negara dalam lima lembar kertas 
folio!

Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) - Dokuritsu Junbi Cosakai dibentuk pada 29 april 1945. Badan itu dibentuk untuk menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik, dan tatanan pemerintahan sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia. diketuai oleh dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, R.P Suroso sebagai wakil ketua.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) - Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Ketuanya. Tugas PPKI diantaranya yaitu Mengesahkan Undang-Undang 1945, Memilih dan mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.

Peran Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yaitu membentuk dasar negara yang kemudian disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pembentukan dasar negara dan perumusan Pancasila sebagai dasar negara dilakukan oleh Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Yaitu melalui sidang resmi pertama BPUPKI yang diadakan pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945.

Yang dalam sidang tersebut dihasilkan beberapa gagasan mengenai dasar negara Indonesia oleh para tokoh nasional. Yang diantaranya dikemukakan oleh :

- Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. pada tanggal 29 Mei 1945. Beliau mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yaitu:
1. Peri Kebangsaan; 
2. Peri Kemanusiaan;
3. Peri Ketuhanan;
4. Peri Kerakyatan; dan 
5. Kesejahteraan Rakyat.

- Prof. Mr. Dr. Soepomo. Pada tanggal 31 Mei 1945. Beliau mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima dasar negara Republik Indonesia, yang beliau namakan "Dasar Negara Indonesia Merdeka", yaitu: 
1. Persatuan;
2. Kekeluargaan; 
3. Mufakat dan Demokrasi; 
4. Musyawarah; dan 
5. Keadilan Sosial.

- Ir. Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945. Beliau mengemukakan gagasan mengenai rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia, yang beliau namakan "Pancasila", yaitu: 
1. Kebangsaan Indonesia; 
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan; 
3. Mufakat atau Demokrasi; 
4. Kesejahteraan Sosial; dan 
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sebelum sidang BPUPKI yang pertama berakhir, dibentuk suatu panitia kecil yang beranggotakan 9 orang, yang dinamakan "Panitia Sembilan" yang diketuai oleh Ir. Soekarno, tugasnya adalah untuk mengolah usul dari konsep para anggota BPUPKI mengenai dasar negara Republik Indonesia.

Pada tanggal 22 Juni1945, panitia 9 menghasilkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai "Piagam Jakarta" atau "Jakarta Charter". Yang didalamnya berisi lima dasar negara Indonesia (Pancasila) yaitu :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun, karena melihat kondisi Indonesia yang majemuk (banyak agama), pada tanggal 18 agustus 1945 dalam sidang PPKI, Kalimat Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dalam piagam jakarta, diubah menjadi Ketuhanan yang Maha Esa. Yang kemudian disahkan dalam suatu Undang-Undang Dasar 1945. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coba kamu inventarisir alat-alat manusia purba pada zaman batu dan masukkan ke dalam tabel di bawah ini

Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Sejarah Indonesia Kelas 10 Semester 1 Bab 1 Uji Kompetensi Halaman 68 Coba kamu inventarisir alat-alat manusia purba pada zaman batu dan masukkan ke dalam tabel di bawah ini :

Bagaimana penilaianmu berhasilkah taktik Jepang untuk menguasai Indonesia dengan berbagai propaganda, “Jepang saudara tua”, Pan-Asia dengan “Gerakan Tiga A”?

Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017 Sejarah Indonesia Kelas 11 Semester 2 Bab 5 Latih Uji Kompetensi Halaman 39 Bagaimana penilaianmu berhasilkah taktik Jepang untuk menguasai Indonesia dengan berbagai propaganda, “Jepang saudara tua”, Pan-Asia dengan “Gerakan Tiga A”? Berbagai propaganda yang dilakukan oleh jepang diantaranya yaitu, kedatangannya ke Indonesia adalah untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajahan bangsa Barat dan akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Selain itu, melalui program Pan-Asia Jepang juga akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesia sama. Bahkan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”. Pada awalnya propaganda yang dilakukan jepang berhasil menarik simpati bangsa Indonesia,

Jelaskan dan buatlah peta jalur perdagangan alternatif setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511!

Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Sejarah Indonesia Kelas X Semester 2 Bab III Uji Kompetensi Halaman 183   Jelaskan dan buatlah peta jalur perdagangan alternatif setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511! Tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis. Akibatnya perdagangan Nusantara berpindah ke Aceh. Dalam waktu singkat Aceh berkembang sebagai bandar dan menjadi sebuah kerajaan yang besar. Para pedagang dari pulau-pulau lain di Indonesia juga datang dan berdagang di Aceh. Para pedagang mengambil jalur alternatif dengan melintasi semenanjung atau pantai barat sumatera ke selat sunda. Pergeseran ini melahirkan pelabuhan perantara yang baru, seperti Aceh, Patani, Pahang, Johor, Banten, Makassar dan lain sebagainya. Sejarah Indonesia Kelas X Semester 2 Bab III Uji Kompetensi Halaman 35