- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
Kurikulum 2013
Sejarah Indonesia Kelas 10 Semester 1 Bab 1 Uji Kompetensi Halaman 33
Buatlah karya ilmiah (2–3 halaman) dengan tajuk, Sangiran Laboratorium Manusia Purba!
Situs Manusia Purba Sangiran yang terletak di perbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Sangiran memilki luas sekitar 56 km² (7km x 8 km). Yang terletak di Jawa Tengah, sekitar 15 kilometer sebelah utara Surakarta, di lembah Sungai Bengawan Solo. Di wilayah tersebut tersimpan ribuan peninggalan manusia purba yang menunjukkan proses kehidupan manusia dari masa lalu. Sangiran telah menjadi sentral bagi kehidupan manusia purba. Situs Manusia Purba Sangiran telah dikembangkan sebagai pusat penelitian dalam negeri dan luar negeri, serta sebagai tempat wisata. Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia.
Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia, yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran itu mempunyai luas delapan kilometer pada arah utara-selatan dan tujuh kilometer arah timurbarat. Situs Sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah raksasa itu diwarnai dengan perbukitan yang bergelombang. Kondisi deformasi geologis itu menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil-fosil manusia purba dan binatang, termasuk artefak. Berdasarkan materi tanahnya, Situs Sangiran berupa endapan lempung hitam dan pasir fluvio-vulkanik, tanahnya tidak subur dan terkesan gersang pada musim kemarau.
1864: Sangiran pertama kali ditemukan dan diteliti olehP.E.C. Schemulling. Dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran.
1934: Gustav Heindrich Ralph von Koeningswald menemukan artefak litik di wilayah Ngebung yang terletak sekitar dua km di barat laut kubah Sangiran. Hasil penggalian menemukan berbagai fosil Homo erectus lainnya. Selain manusia purba, ditemukan pula berbagai fosil tulang-belulang hewan-hewan bertulang belakang (Vertebrata).
1941: Penggalian oleh tim von Koenigswald berakhir dan koleksi-koleksinya sebagian disimpan di bangunan yang didirikannya bersama Toto Marsono di Sangiran, yang kelak menjadi Museum Purbakala Sangiran, tetapi koleksi-koleksi pentingnya dikirim ke kawannya di Jerman.
1977: Sangiran sebagai daerah cagar budaya.
1988: Sebuah situs museum dan konservasi laboratorium lokal sederhana didirikan di Sangiran.
1996: Situs itu ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.
2011: Museum saat ini (modern) dan pusat pengunjung dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 15 Desember.


Komentar
Posting Komentar